Kenali Bahasa Tubuh Kucing: Apa Maksud Dengkur, Ekor, dan Tatapan Mereka?

Kucing berbicara — tapi bukan dengan kata-kata. Mereka menggunakan bahasa tubuh halus: dengkuran, gerak ekor, tatapan, posisi telinga, hingga pupila, semuanya memberi petunjuk tentang perasaan dan kebutuhan mereka. Memahami sinyal ini membuat kita bisa merespons dengan tepat: memberi pijatan saat mereka nyaman, atau menyingkir sebelum digigit saat mereka stres. Panduan singkat berikut membantu Anda membaca apa yang coba dikatakan si meong. RSPCA

Dengkur (purring): lebih dari sekadar bahagia
Dengkuran sering diasosiasikan dengan kenyamanan — kucing yang dimanja atau mengantuk biasanya mendengkur. Namun para ahli menemukan bahwa purring juga bisa berarti galau, rasa sakit, atau cara kucing menenangkan diri. Selain itu ada hipotesis menarik bahwa frekuensi purring memiliki efek fisiologis (seperti membantu penyembuhan jaringan) sehingga kucing kadang mendengkur saat sedang sakit atau pulih. Karena itu konteks penting: lihat ekspresi wajah, postur, dan apakah nafsu makan atau perilakunya berubah. PetMD+1

Ekor: indikator suasana hati yang jelas
Ekor kucing adalah penunjuk emosi yang sangat informatif. Ekor tegak berarti si kucing ramah dan percaya diri — seringkali bentuk sapaan positif kepada manusia lain. Ekor yang menggulung di sekitar Anda menunjukkan kasih sayang atau rasa aman. Sebaliknya, ekor yang mengembang (puffy) atau diseret rendah menandakan takut atau kesiapan bertahan/bertarung. Gerakan cepat dan keras pada ujung ekor biasanya tanda kegelisahan atau fokus predator (mis. saat mengejar mainan). Perhatikan juga posisi keseluruhan tubuh untuk mengartikan gerakan ekor dengan benar. PetMD+1

Tatapan dan kelopak mata: dari ancaman hingga ‘cium kucing’
Tatapan intens dan stare langsung, terutama dengan pupil menyempit dan tubuh tegang, dapat menjadi sinyal dominasi atau ancaman. Sebaliknya, kucing yang perlahan menutup dan membuka matanya (slow blink) kepada Anda sering kali menunjukkan kepercayaan dan rasa aman — ini sering disebut “cium kucing” dan bisa dibalas dengan perlahan menutup mata juga untuk mempererat ikatan. Perhatikan juga dilatasi pupil: mata membesar bisa berarti takut, terangsang, atau penasaran — selalu lihat konteks. Rover.com+1

Telinga, postur, dan suara lain-lain
Telinga yang tegak dan menghadap ke depan menandakan waspada dan tertarik; telinga yang mendatar atau menekuk ke belakang + bulu meremang biasanya tanda takut dan potensi agresi. Postur tubuh (melengkung, membungkuk, atau rileks) memberi sinyal langsung tentang kesiapan bermain, bertarung, atau istirahat. Selain dengkuran, dengarkan juga desisan, mendengung, atau raungan — suara ini lebih jelas menunjukkan ketidaknyamanan atau peringatan. Bila ragu, beri ruang pada kucing dan amati dari kejauhan. RSPCA NSW

Praktis: apa yang harus dilakukan saat membaca sinyal?

  1. Selalu baca konteks: gabungkan sinyal ekor, mata, telinga, dan suara.

  2. Jika kucing menunjukkan tanda stres (telinga ke belakang, ekor mengembang, desis), jangan paksakan interaksi — berikan tempat aman.

  3. Balas slow blink untuk membangun kepercayaan.

  4. Bila kucing mendengkur namun tampak lesu atau kehilangan nafsu makan, konsultasikan ke dokter hewan — purring tak selalu berarti sehat. RSPCA+1

Membaca bahasa tubuh kucing adalah keterampilan yang berkembang lewat pengamatan dan pengalaman dengan tiap kucing (karena setiap kucing “berbicara” sedikit berbeda). Mulai perhatikan sinyal sederhana tadi—lambat laun Anda akan semakin lancar “menerjemahkan” isi hati si meong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Fakta Unik Tentang Kucing yang Jarang Diketahui

Cara Merawat Anak Kucing Yatim: Panduan dari Susu hingga Sosialisasi

300+ Inspirasi Nama Kucing Lucu, Unik, dan Bermakna untuk Jantan dan Betina