Mitos vs Fakta tentang Kucing: Jangan Sampai Salah Kaprah!
Banyak anggapan yang berkembang di masyarakat tentang kucing—ada yang lucu, ada yang dipercayai secara turun-temurun, tapi sayangnya tidak semuanya benar. Berikut beberapa mitos umum tentang kucing dan fakta di baliknya agar kamu tidak salah kaprah saat memelihara atau berinteraksi dengan si meong.
1. Mitos: “Kucing selalu mendarat dengan kaki terlebih dahulu.”
Fakta: Kucing memang memiliki kemampuan refleks “righting reflex” yang memungkinkan mereka berputar di udara agar mendarat dengan kaki terlebih dahulu, terutama dari ketinggian sedang. Namun kemampuan ini tidaklah sempurna. Jika jatuh dari ketinggian terlalu rendah, kondisi lingkungan yang licin atau sudut jatuh yang buruk, kucing bisa saja cedera meskipun berhasil “berbalik”. Blue Cross+24Paws Rescue Team+2
2. Mitos: “Kucing memiliki sembilan nyawa.”
Fakta: Ini hanya mitos, tidak ada hewan yang memiliki banyak nyawa. Ungkapan ini muncul karena kemampuan kucing sering lolos dari situasi bahaya kecil, seperti jatuh dari pohon atau dari ketinggian yang cukup tinggi, dengan sedikit atau tanpa cedera. Tapi itu tidak berarti mereka kebal terhadap cedera serius atau penyakit. Jadi, tetap perlu dijaga dan dirawat dengan baik. 4Paws Rescue Team+2Petfinder+2
3. Mitos: “Semua kucing suka susu sapi.”
Fakta: Banyak orang mengira bahwa kucing suka susu, karena sering digambarkan seperti itu di film atau kartun. Padahal setelah disapih, banyak kucing menjadi intoleran laktosa. Susu sapi bisa menyebabkan diare atau gangguan pencernaan pada kucing dewasa. Untuk kucing kecil, susu khusus kitten lebih aman jika diperlukan pengganti susu induk. Jika ingin memberikan susu, pilih produk “cat milk” yang sudah diformulasikan khusus agar tepat dan aman. Blue Cross+24Paws Rescue Team+2
4. Mitos: “Purring selalu berarti kucing sedang bahagia.”
Fakta: Purring memang sering dikaitkan dengan kepuasan atau kenyamanan, seperti ketika kucing sedang dielus. Namun kucing juga bisa purring ketika mereka stres, kesakitan, atau sebagai mekanisme untuk menenangkan diri. Jadi purring harus dibaca bersama dengan bahasa tubuh lain seperti posisi telinga, ekor, mata, dan suara tubuhnya. Best Friends Animal Society+24Paws Rescue Team+2
5. Mitos: “Kucing adalah hewan yang sangat mandiri dan tidak perlu banyak perhatian.”
Fakta: Memang ada kucing yang lebih independen, tapi banyak kucing peliharaan yang sangat menyukai perhatian, suka bermain, dan menjalin ikatan emosional dengan pemiliknya atau anggota keluarga lain (termasuk hewan peliharaan lain). Mereka membutuhkan stimulasi mental dan fisik agar tidak bosan, stres, atau mengalami masalah perilaku. Memberikan interaksi rutin, mainan, dan lingkungan yang aman sangat penting. animalhumanesociety.org+2hillspet.com+2
6. Mitos: “Kucing tidak bisa dilatih atau diajarkan trik seperti anjing.”
Fakta: Ini salah kaprah. Kucing bisa dilatih—meskipun dengan cara yang berbeda dibanding anjing. Banyak kucing bisa belajar mengikuti perintah sederhana, menggunakan harness, clicker training, dan trik kecil seperti duduk, menjawab nama, atau melompat melalui lingkaran. Kuncinya adalah konsistensi, reward positif, dan memperhatikan ritme belajar tiap kucing. Best Friends Animal Society+1
Kesimpulan
Mitos tentang kucing memang banyak, tapi tidak selalu sesuai kenyataan. Sebagai pemilik atau calon pemilik kucing, penting untuk mengetahui apa yang benar agar kita bisa membuat keputusan yang tepat dalam merawat mereka.
Tips singkat agar tidak salah kaprah:
-
Observasi perilaku dan kondisi kucing, jangan hanya percaya mitos.
-
Konsultasi dengan dokter hewan bila ada keraguan kesehatan atau perilaku.
-
Edukasi diri lewat sumber tepercaya (klinik hewan, organisasi penyayang hewan) sebelum mengikuti rumor atau mitos.
.jpeg)
Komentar
Posting Komentar